Sabtu, 20 Juni 2015
Senin, 15 Juni 2015
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran
Setiap media
pembelajaranmemiliki keampuhan masing-masing, maka diharapkan kepada guru agar
menentukan pilihannya sesuai deengan kebutuhan pada saat suatu kali pertemuan.
Hal ini dimaksudkan jangan sampai penggunaan
media menjadi penghalang proses
belajar mengajar yang akan guru lakukan di kelas. Harapan yang besar tentu saja
agar media menjadi alat bantu yang dapat mempercepat /mempermudah pencapaian
tujuan pengajaran.
Ketika suatu
media akan dipilih, ketika media akan dipergunakan, ketika itulah beberapa
prinsip perlu guru perhatikan dan dipertimbangkan.
Prinsip
pemilihan media dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus
berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas.[1] Apakah pemilihan media itu untuk
pembelajaran (siswa belajar), untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk
sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong? Lebih spesifik lagi apakah untuk pembelajarankelompok
atau pembelajaranindividual, apakah untuk sasaran tertentu seperti anak TK, SD,
SMP, SMU, Tuna rungu, tuna netra, masyarakat pedesaan, ataukah masyarakat
perkotaan. Tujuan memilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.
2. Karakteristik media pengajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu
baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.
memahami karakteristik berbagai media pembelajaranmerupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media
pengajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan
berbagai jenis media pembelajaransecara bervariasi. Sedangkan apabila kurang
memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan
cenderung bersikap spekulatif.
3. Alternatif pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses
membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan
pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang
dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pembelajaranitu hanya ada satu,
maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.[2]
Prinsip-prinsip agar penggunaan media
pembelajaran mencapai hasil yang baik adalah sebagai berikut:
a) Menentukan jenis media dengan tepat;
artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai
dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
b) Menetapkan atau memperhitungkan subjek
dengan tepat; artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai
dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.
c) Menyajikan media dengan tepat; artinya,
teknik dan metode penggunaan media dalam pembelajaranharuslah disesuaikan
dengan tujuan , bahan metode, dan sarana yanga ada.
d) Menempatkan atau memperlihatkan media pada
waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana
pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses
belajar mengajar terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan
media pengajaran.[3]
Dari segi teori belajar,
berbagai kondisi dan prinsip psikologi yang perlu mendapat pertimbangan dalam
pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:
1. Motivasi
Harus ada kebutuhan, minat,
atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya
untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula, pengalaman yang dialamai siswa
harus relevan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan
minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam
media pembelajaran itu.
2. Perbedaan individual
Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda. Faktor – faktor seperti kemampuan intelegensia,
tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan
kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui
media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
3. Tujuan pembelajaran
Jika siswa diberitahukan apa
yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan
untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Di samping itu pernyataan
mengeanai tujuan belajar yang ingin di capai dapat menolong perancag dan penulis
materi pelajaran. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus
mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.
4. Organisasi isi
Pembelajaran akan lebih mudah jika isi
dan prosedur atau ketrampilan fisik yang akan dipelajarai diatur dan
diorganisasikan kedalam urutan-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan
mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan di
urut-urutkan secara teratur. Disamping itu, tingkatan materi yang akan
disajikan tetap berdasarkan kompleksitas dan kesulitan isi materi.
5. Persiapan sebelum belajar
Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memilki
pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat
untuk penggunaan media dengan sukses.
6. Emosi
Pelajaran yang melibatkan
emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media
pembelajaran adalah cara yang sangat
baik untuk menghasilkan respon emosional. Seperti rasa takut, cemas, empati,
cinta kasih, dan kesenangan.
7. Partisipasi
Agar pembelajaran berlangsung
dengan baik, seorang siswa harus
mengintenalisasi informasi, tidak sekedar di beritahukan kepadanya. Oleh karena
itu, belajar memerlukan kegiatan.
8. Umpan Balik
Hasil belajar dapat apabila
secara berskala siswa diinformasikan kemjuan belajarnya. Pengetahuan tentang
hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi –
sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.
9. Penguatan (reinforcement)
Apabila siswa berhasil
belajar, ia harus didorong untuk terus belajar. Pembelajaran yang didorong oleh
keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara
positif mempengaruhi perilaku di masa- masa yang akan datang.
10.
Latihan dan
pengulangan
Sesutau hal baru jarang sekali
dapat dipelajari hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau
ketrampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual
seseorang, haruslah pengetahuan atau ketrampilan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai
konteks. Dengan demikian dia dapat tinggal dalam ingatan dalam jangka
panjang.
11. Penerapan
Hasil belajar yang diinginkan
adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada
masalah atau situasi baru. [4]
B. Dasar pertimbangan pemilihan dan penggunaan
media
Agar media
pembelajaranyang dipilih itu tepat, disamping memenuhi prinsip-prinsip
pemilihan, juga terdapat beberapa faktor dan kriteria yan perlu diperhatikan
sebagaimana diuraikan berikut ini.
1. Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran
a. Objektivitas
Guru tidak boleh memilih media pembelajaranatas dasar
kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian atau
percobaan, suatu media pembelajaranmenunjukkan keefektifan dan efisiensi yang
tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk menhindari pengaruh
unsur subjektivitas guru, alangkah baiknya apabila dalam memilih media
pembelajaranitu guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat, dan atau
melibatkan siswa.
b. Program pengajaran
Program pembelajaranyang akan disampaikan kepada anak
didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya
maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat baik, jika tidak
sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa manfaat, bahkan mungkin
akan menambah beban, baik bagi anak didik maupun bagi guru disamping akan membuang-buang
waktu, tenaga dan biaya.
c. Sasaran program
Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang
akan menerima informasi pembelajaranmelalui media pengajaran. Pada tingkat usia
tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu
pula, baik cara berfikirnya, daya imajinasinya, kebutuhannya, maupun daya tahan
dalam belajarnya.
d. Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapatkan perhatian
dalam menentukan pilihan media pembelajaranyang akan digunakan. Situasi dan
kondisi yang dimaksud meliputi:
1) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan
ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya,
ventilasinya.
2) Situasi serta kondisi anak yang akan
mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahan. Anak didik
yang sudah melakukan praktek yang berat seperti praktik olahraga, biasanya
kegairahan belajarnya sangat menurun.
e. Kualitas teknik
Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan
digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada
rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas
atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Misalkan
dalam suatu pembelajaran menggunakan media komputer maka sebelum pembelajaran
berlangsung komputer harus dicek terlebih dahulu ada kerusakan atau tidak.
f. Keefektifan dan efisiensi penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai,
sedangkan efesiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut.
Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media
tersebut informasi pembelajarandapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga
menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah
dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan
untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.[5]
2. Kriteria
memilih media pembelajaran
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara
sembarangan, melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Secara umum, kriteria
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a. Tujuan
Tujuan memilih media pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Arab adalah Agar
siswa lebih memahami kemahiran berbahasa
baik dalam menulis, membaca, mendengar
dan berbicara. Contohnya jika anak belajar bahasa Arab dengan menggunakan media
audio, siswa dapat mendengarkan percakapan dalam bahasa arab sehingga anak
lebih mudah memahaminya.
b. Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media?, bagaimana
karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya,
apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya?, dan
seterusnya. Misalkan jumlah siswa yang ada dikelas banyak maka kita harus
memilih media yang bisa digunakan bersamaan sehingga mencakup semua siswa dan
apabila siswa jumlahnya sedikit kita bisa menggunakan media bergantian asalkan
waktuny cukup. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
c. Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media
tersebut?, Apa kelebihan dan
kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan
dicapai?, Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik
jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena
kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain,
mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu,
sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana
karaktristik media tersebut.
d. Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta lama
alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ? Tak ada gunanya kita
memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai terjadi media
yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat
digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.
e. Biaya
Faktor biaya juga merupakan
pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan media pada dasarnya
dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah
artinya kita menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab
itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita
pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau
meyewa media tersebut? apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar
yang hendak dicapai?, Tidak mungkinkan tujuan
belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah alternatif
media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar?, Media yang mahal belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan
belajar, dibanding media sederhana yang murah.
f. Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh
media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah media yang kita butuhkan itu di
sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ?, Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu
tenaga dan sarana untuk membuatnya?, Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang
diperlukan untuk menyajikannya di kelas?. Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari
memang akan lebih efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di
sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video player, maka sudah
cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
g. Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya
adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan
digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil,
kelompok besar atau masal ?, Dalam hal ini kita perlu
merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan
dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan
media tersebut dalam pembelajaran.
h. Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk
memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program
audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media
tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok ?, Apakah suaranya jelas dan enak didengar?, Jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk
menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu kita paksakan
penggunaannya. Perlu diinggat bahwa jika program media itu hanya menjanjikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru
dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.[6]
Dengan kriteria pemilihan media tersebut,
guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya
sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pembelajaranjangan dipaksakan
sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya, yakni mempermudah guru
dalam menjelaskan bahan pengajaran. Karena itu, media bukan keharusan, tetapi
sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar
mengajar.[7]
C. Model Pemilihan Media Pembelajaran
Apabila dilihat dari bentuknya, jenis-jenis
pemilihan media dapat dikelompokan menjadi tiga model, yaitu :
1. Model flowchart yang menggunakan sistem pengguguran atau
eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan.
Contoh model flowchart adalah seorang guru ingin
menyampaikan bahan ajar dengan menggunakan media audiovisual misalnya, maka
langkah yang harus dilakukan guru tersebut adalah mengimformasikan kepada
pimpinan sekolah apakah alat pendukung untuk itu sudah tersedia atau belum,
apabila sudah tersedia maka pihak sekolah tidak perlu lagi membelinya.
2. Model matriks yang menangguhkan proses
pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya
diidentifikasi.
Contoh model matriks adalah dalam pemilihan media langkah
pertama yang dilakukan guru adalah menganalisis kesesuaian media dengan
pengendaliannya. Variabel yang termasuk pengendalian diantaranya adalah
portabel. Artinya media tersebut mudah untuk dipindahkan, disimpan, di
bawa-bawa dengan kata lain media tersebut praktis untuk digunakan. Alternatif
media model ini adalah slide, film strip, audio kaset, dan buku.
3. Model check list yang juga menangguhkan
keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
Meskipun belum ada penelitian
khusus tentang hal ini namun nampaknya model check list lebih sesuai
untuk membakukan prosedur pemilihan media yang sudah jadi. Model matriks
lebih serasi untuk digunakan dalam pemilihan media rancangan. Sedangkan model flowchart
dapat digunakan baik untuk menggambarkan proses pemilihan media yang sudah jadi
maupun media rancangan. [8]
D. Prosedur Pemilihan
Media Pembelajaran
Untuk jenis media rancangan, beberapa macam cara telah
dikembangkan untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini, Anderson (1976)
mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart (diagram
alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan
penentuan jenis penentuan media, yaitu :
a. Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan
melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum /
hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang
dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan
pembelajaran.
b. Menentukan apakah media itu dirancang untuk
keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat
peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga dihentikan ( diabaikan).
c. Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih
bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.
d. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis
tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti
kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan biaya.
e. Mereview kembali jenis media yang telah dipilih,
apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif
jenis media lain yang lebih tepat.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Prinsip pemilihan media dibagi ke dalam tiga kategori,yaitu Tujuan
pemilihan, Karakteristik media pengajaran,dan Alternatif pilihan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaranadalah
Objektivitas, Program pengajaran, Sasaran program, Situasi dan kondisi, Kualitas
teknik, Keefektifan dan efisiensi penggunaan.
Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaransebaiknya memperhatikan Ketepatannya
dengan tujuan pengajaran, Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, Kemudahan memperoleh
media, Keterampilan guru dalam menggunakannya, Tersedia waktu untuk
mengunakannya, Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Kriteria
pemilihan media pembelajaran Secara umum diuraikan adalah Tujuan, Sasaran didik, Karateristik media yang
bersangkutan, Waktu, Biaya, Ketersediaan, Konteks penggunaan, dan mutu Teknis.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2000.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: ciputat
Press, 2002.
Nana sudjana dan Ahmad
Rivai, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1991.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Putra, Adi, http://Pemilihan Media Pengajaran.html, Pemilihan
Media pengajaran.html (senin, 2 Maret 2015)
Anas, Anwar, http://b420k.blogspot.com/2012/10/prosedur-pemilihan-media-pembelajaran.html. (senin, 2 Maret 2015)
[1] Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006, hlm. 126
[2] Ibid. Hlm.
127
[5]
Syaiful bahri
Djamarah. Dkk , Op.Cit., hlm.
128-130
[7]
Nana Sudjana, Op. Cit., hlm.5
[8]
Arief S. Sadiman, R. Raharjo, Anung haryono,
Rahardjito, Media pendidikan. Jakarta, Rajawali 1990, hal 87.
[9]
http://Pemilihan Media
Pengajaran.html, Adi Putra, Pemilihan Media pengajaran,kamis 18 April 2013
Langganan:
Komentar (Atom)